TERNAK SAPI POTONG
Meningkatnya permintaan masyarakat untuk produk-produk peternakan dewasa
ini sudah selayaknya diikuti oleh upaya pengembangan usaha ternak, dan termasuk di
dalamnya usaha ternak sapi potong, yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap
komoditi daging. Upaya pengembangan ini tidak terlepas dari ketersediaan sumberdaya
yang ada pada daerah pengembangan.
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menganalisis daya dukung sumberdaya alam
dan sumberdaya manusia untuk pengembangan ternak sapi potong di Indonesia
, 2) menentukan wilayah-wilayah pengembangan usaha sapi potong dimasa
yang akan datang berdasarkan daya dukung pakan dan peternak sebagai pemelihara, 3)
mempelajari potensi dan kendala wilayah kabupaten Jombang sebagai wilayah
pengembangan ternak sapi potong dimasa datang. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode survey dan observasi kelokasi penelitian dengan bantuan
kuesioner, serta menggunakan data primer dan sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha ternak sapi potong rakyat di kabupaten Jombang umumnya masih merupakan usaha sambilan. Karakteristik
peternak sapi potong terdiri dari; usia peternak berkisar antara 26-45 tahun (62,50 %),
tingkat pendidikan Sekolah Dasar (56,25 %), kepemilikan ternak rata-rata antara 1-3
ekor/peternak (68,75 %), dan pengalaman beternak antara 6-10 tahun (71,87 %), dengan pendapatan rata-rata peternak adalah sebesar Rp 5.227.700,-/tahun.
Kabupaten Jombang memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan ternak sapi potong dimasa datang, hal ini didasari oleh Kapasitas Penambahan
Populasi Ternak Ruminansia sebesar 6.883,84 ST, Fasilitas Penunjang yang ada, dan
tipe wilayah yang mendukung untuk pengembangan. Wilayah-wilayah yang mempu-nyai potensi pengembangan sapi potong adalah kecamatan Wonosalam, Bareng.
Strategi yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha sapi potong dimasa
datang adalah; 1) peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak, 2) peningkatan
investasi, 3) memperkuat kerjasama kelompok, 4) diversifikasi lahan HMT, dan 5)
memperkuat bergaining position peternak dalam pemasaran